Bekali Mahasiswa Jadi Pakar Sawit, Unsultra Hadirkan Program Beasiswa dan Kuliah Umum

Bekali Mahasiswa Jadi Pakar Sawit, Unsultra Hadirkan Program Beasiswa dan Kuliah Umum
Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) menggelar kuliah umum yang dirangkaikan dengan program Beasiswa Agribisnis Kelapa Sawit. Agenda ini menjadi langkah nyata dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mendukung hilirisasi salah satu komoditas strategis Indonesia, yakni kelapa sawit.

Anggota Dewan Pengawas BPDP, Joko Supriyono, menjelaskan bahwa beasiswa sawit bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan program komprehensif yang juga menghadirkan pembinaan akademik, kuliah umum, hingga pendampingan khusus.

“Meskipun disebut kuliah umum, inti kegiatan ini adalah memberi pemahaman mendalam tentang industri sawit, peran BPDP, serta pentingnya peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung pengembangan sawit Indonesia,” ujarnya.

Beasiswa sawit diprioritaskan bagi anak, suami, atau istri dari pekebun kelapa sawit; pekerja di bidang budidaya maupun pengolahan, keluarga pekerja sektor sawit, pengurus koperasi, hingga ASN atau PPPK yang bertugas di bidang perkebunan sawit.

Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi baru yang tidak hanya berpendidikan tinggi, tetapi juga siap mengembangkan kebun rakyat agar lebih produktif.

“Dengan pendidikan yang lebih baik, anak-anak petani bisa mengelola kebun keluarganya dengan lebih modern. Sedangkan bagi anak pekerja, beasiswa ini membuka jalan untuk kehidupan yang lebih baik sehingga tidak harus mengulang nasib orang tuanya sebagai buruh,” tambah Joko.

Unsultra, Mitra Strategis BPDP

Sebagai salah satu kampus mitra resmi BPDP, Unsultra dinilai memiliki komitmen kuat dalam membangun kompetensi perkelapasawitan. Para penerima beasiswa mendapatkan dukungan penuh, mulai dari biaya kuliah gratis, uang saku bulanan, buku, asrama, transportasi, hingga biaya hidup.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc.Agric, menegaskan bahwa kuliah umum ini bagian dari upaya serius kampus dalam mendukung program peningkatan SDM sawit.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga memiliki wawasan luas tentang industrialisasi, hilirisasi, hingga tantangan dan peluang agribisnis sawit. Harapannya, mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai sekaligus berkomitmen mengembangkan sawit,” jelasnya.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa lintas prodi, baik secara luring maupun daring, dan dilanjutkan dengan dialog serta silaturahmi pengelola BPDP bersama mahasiswa penerima beasiswa.

Perlindungan dan Pembinaan Berkelanjutan

Ketua Asosiasi perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Sultra ini menyebut, bahwa BPDP turut memberikan perlindungan kesehatan melalui BPJS bagi mahasiswa penerima beasiswa. Untuk itu, kuliah umum juga dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama antara Unsultra dan BPJS Kendari.

Selain akademik, Unsultra berkomitmen membina mahasiswa melalui pendidikan karakter, pengembangan minat dan bakat, hingga pelatihan keterampilan. “Targetnya jelas, setelah lulus tidak ada yang menganggur. Semua siap bekerja dengan layak atau kembali membangun usaha perkebunan sawit di daerah masing-masing,” tegas Prof. Andi.

Salah satu penerima beasiswa, Rifian Firman Syah Putra asal Riau, mengaku puas dengan atmosfer belajar di Unsultra.

“Lingkungannya nyaman, dosennya komunikatif, dan suasana asramanya kondusif. Harapan saya bisa lulus dengan hasil terbaik lalu kembali mengembangkan perkebunan sawit di kampung halaman,” ungkap Rifian.

Ia menambahkan, fasilitas asrama yang disediakan sangat mendukung adaptasi mahasiswa. “Kami bisa belajar, berinteraksi, dan beraktivitas dengan baik. Semoga lewat beasiswa ini, saya bisa berkontribusi untuk kampus, daerah, dan masyarakat,” pungkasnya.

source : potretterkini.id