Pemerintah melalui pernyataan Menteri Pendidikan yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengumumkan rencana penerapan program wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis memperkuat fondasi pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Dr. Anidi, menyambut baik kebijakan tersebut. Ia menilai, kebijakan ini menjadi peluang besar bagi lulusan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (S1 PGPAUD) untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari TK adalah terobosan penting dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia sejak dini. Ini menjadi peluang bagi para lulusan S1 PGPAUD untuk mengabdi kepada negara dan menunjukkan peran strategis mereka sebagai pendidik profesional di masa depan,” ujarnya di Kampus FKIP Unsultra, Rabu (31/7/2025).
Ia menambahkan, peningkatan kualitas layanan pendidikan anak usia dini membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan terdidik secara akademik. Lulusan PGPAUD, kata dia, tidak hanya bertindak sebagai pendidik, tetapi juga agen perubahan yang memahami psikologi anak, pedagogi PAUD, serta mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan.
Saat ini, FKIP Unsultra tengah aktif melakukan sosialisasi dan peningkatan kapasitas mahasiswa serta calon guru PAUD untuk menyambut kebijakan tersebut. Selain itu, pihaknya juga memperluas kemitraan dengan berbagai instansi pendidikan di Sulawesi Tenggara.
Kebijakan wajib belajar sejak TK dinilai akan meningkatkan kebutuhan terhadap guru PAUD yang profesional dan berkualifikasi. Kondisi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja lebih luas bagi lulusan S1 PGPAUD dan memperkuat peran PAUD sebagai pondasi utama pendidikan nasional.
source : restorasiinfo.co.id
Dekan FKIP UNSULTRA Sambut Positif Program Wajib Belajar 13 Tahun Mulai Dari TK
