Suasana akademik Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mendadak bergelora ketika Direktur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Prof. Dr. Muhadam Labolo, M.Si., CIGS., GILC., hadir memberikan kuliah umum bertajuk “Makna Pemerintahan dan Urgensinya dalam Bernegara.” di Aula WTC Unsultra, pada Selasa, (9/9.2025).
Acara yang digelar di WTC Unsultra itu dihadiri tokoh penting, mulai dari Wakil Gubernur Sultra Ir. Hugua, Rektor Unsultra Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric, Direktur Pascasarjana Unsultra Dr. LM Bariun, para dosen, mahasiswa, hingga pejabat lingkup civitas akademika.
Kehadiran Prof. Muhadam terasa begitu spesial bukan hanya karena kapasitasnya sebagai pakar pemerintahan nasional, tapi sebagai tokoh inspirasi bagi generasi muda pemimpin untuk terus menyuarakan kebenaran yang hakikih diatas kepentingan rakyat bangsa dan negara.
Dalam kuliah umumnya, Prof. Muhadam mengingatkan mahasiswa bahwa dunia pemerintahan membutuhkan sosok pemimpin berintegritas tinggi, inovatif, serta memiliki daya saing global. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi kawah candradimuka lahirnya generasi yang tidak sekadar pencari kerja, melainkan pencipta perubahan.
“Mahasiswa hari ini adalah pemimpin masa depan. Jangan hanya jadi penonton dalam perubahan, tapi jadilah aktor utama dalam transformasi bangsa,” tegasnya, yang langsung disambut tepuk tangan meriah peserta.
Ia juga menyoroti perlunya reformasi tata kelola pemerintahan agar lebih efisien, efektif, dan berpihak pada rakyat. Dalam paparannya, ia tidak segan mengkritisi praktik pilkada langsung yang dinilai menimbulkan biaya politik tinggi sekaligus membuka ruang terjeratnya kepala daerah dalam kasus hukum.
Rektor Unsultra, Prof. Dr.Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc Agric, mengapresiasi kuliah umum yang dinilainya bukan sekadar pencerahan, tetapi juga momentum memperkuat jejaring akademik Unsultra dengan IPDN dan kampus-kampus mitra lain.
“Kami ingin mahasiswa Unsultra bisa merasakan atmosfer akademik IPDN maupun universitas mitra, termasuk Unhas, Malaysia, Australia, hingga Belanda. Langkah ini bagian dari upaya membawa Unsultra menuju level internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, menilai materi yang disampaikan Prof. Muhadam sangat relevan dengan tantangan pemerintahan hari ini, di mana aparatur sipil negara (ASN) hingga pimpinan daerah dituntut kembali memahami esensi ilmu pemerintahan.
“ASN, kepala desa, camat, lurah, hingga pimpinan OPD perlu mendalami kembali ilmu pemerintahan. Unsultra melalui Pascasarjana Ilmu Pemerintahan memberi ruang yang strategis untuk itu,” ujarnya.
“Kuliah umum ini tidak hanya menjadi ruang akademik yang sarat makna, tetapi juga menegaskan peran Unsultra sebagai center of excellence dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa yang visioner, berintegritas, dan mampu menjawab kompleksitas tantangan era global,”pungkasnya.
Source : potretterkini.id