Niat Selamatkan Bumi, Bank Sampah Harapan Unsultra Sinergi Dengan Mapala Kompak Gelorakan Bersih-Bersih Kampus

Niat Selamatkan Bumi, Bank Sampah Harapan Unsultra Sinergi Dengan Mapala Kompak Gelorakan Bersih-Bersih Kampus
Bank Sampah Harapan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unsultra serta warga kampus yang sadar akan lingkungan kompak menggelorakan Aksi Bersih-Bersih kampus, pada Sabtu (12/7/2025) pagi.

Komitmen lingkungan tersebut terus digalakkan. Terbukti bersih-bersih kampus ini sudah menjadi rutinitas atau agenda bulanan di kampus yang dipimpin Prof. Andi Bahrun itu, dan secara tidak langsung sudah membantu kerja-kerja petugas kebersihan Unsultra.

Pembina Bank Sampah Harapan Unsultra, Mariani, S.E., M.M menyampaikan, bahwa aksi bersih-bersih ini sudah lama dijalankan di kampus Unsultra dengan melibatkan organisasi internal maupun eksternal. Diantaranya Mapala, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

Sedangkan eksternal, pihaknya menggandeng Naturevolution. Naturevolution adalah sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) dari Prancis yang bekerja sama dengan masyarakat setempat khususnya kampus untuk menjalankan program-program pelestarian lingkungan.

Jadi sampah-sampah anorganik yang berhasil dikumpulkan tadi sebagian akan diberikan kepada pihak Naturevolution dan sisanya disimpan di Sekretariat Bank Sampah Harapan Unsultra, untuk dijadikan karya-karya estetik seperti Ecobrick (botol plastik yang diisi penuh dengan sampah plastik yang tidak bisa terurai, dipadatkan, dan kemudian dapat digunakan kembali sebagai bahan bangunan atau furnitur).

Seperti, pembuatan meja, rak buku, kursi dan berbagai benda-benda estetik lainnya.
“Alhamdulillah dukungan kampus terutama pimpinan (rektor) begitu besar. Yakni baik dukungan moril dan peralatan yang begitu sangat bermanfaat bagi keberlanjutan program ini,” ujar Mariani kepada media ini, Sabtu (12/7).

Mariani mengungkapkan, aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari misi Bank Sampah Harapan Unsultra, Mapala dan Sivitas Akademika untuk menyelamatkan bumi dari sampah plastik khususnya di lingkungan kampus.

Mengingat, plastik merupakan sampah yang sangat lama atau sulit untuk terurai. Sebutnya, bisa sampai puluhan bahkan ratusan tahun. “Jadi semua harus mempunyai kesadaran atau sifat mencintai lingkungan. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang mau menjaga bumi,” tutur Mariani.

Sehingga, Mariani kembali mengajak, masyarakat khususnya civitas akademika Unsultra untuk tidak sembarang membuang sampah. Buanglah sampah pada tempatnya mengingat kampus Unsultra sudah menyiapkan tempat sampah baik organik maupun anorganik, jadi tidak ada alasan lagi untuk membuang sampah sembarangan.

“Membuang sampah sembarang mempunyai efek negatif. Apalagi untuk lingkungan, sampah plastik kalau dibakar berbahaya bisa menyebabkan kanker yang berbahaya,” ungkapnya.

Makanya lebih jauh, dirinya menjadi orang yang paling anti atau tidak sepakat apabila ada mahasiswa melakukan aksi demonstrasi yang membakar ban mobil dan sejenisnya. Karena sangat berbahaya sekali asapnya dihirup, mengakibatkan beragam penyakit serius dan tidak jarang mematikan secara bertahap.



source : britatop.com